17.5.08

membuang hidup, untuk tau artinya hidup..

ngomongin idup Lagi deh neh ari..

seorang souLmate gw yg tercintah,
ngajakin gw ngomongin soaL idup.

dy biLang sesuatu tentang dy dah capek idup di dunia..
"if onLy i couLd just end my Lifetime"

trus dy nanya pendapat gw..
tentang haL ini gw post jg d bLog gw yg sekuLer,
tapi di sini ada tambahan sedikit..

ngeLiat dy kayak gt, gw jadi inget sama seseorang,
beberapa taon yg LaLu..

orang ini begitu ceria n punya banyak temen.
tapi dy sering banget ngerasa kesepian di tengah keramaian..
orang ini ketawa, tapi gk bener2 seneng..
kaLau sampai kedapetan sedikit aja kesempatan buat dy diem,
dy akan diam. as siLent, as a siLence can be.

orang itu pernah berpikir, kenapa semua orang bisa bahagia,
tapi dy gak bahagia di dunianya sendiri?
kenapa setiap masaLah dateng dan dateng terus?

semua orang datang minta bantuan..
tapi begitu seLesai dibantu, mereka akan dengan mudahnya pergi,
dan gk ngeLiat ke beLakang Lagi.

setiap orang ini cerita tentang masaLah dy,
semua orang biLang mereka mengerti.
tapi gak ada satu pun yang bener2 mengerti. after aLL,
semua orang cuma 'pura2 mengerti' ato sekedar 'merasa mengerti'

orang ini pernah ada di saat di mana dy gak pingin idup.
bosen. maLes. capek.

dan sampe Lah dy di satu keadaan, dy merasa gk punya teman,
dan dy duduk di depan cermin besar.
orang yg ada di baLik cermin itu keLiatan sama berantakannya..
tapi yg di baLik cermin itu keLiatan sendiri.

gak ada orang Lain di kanan kirinya, dy cuma sendiri.
dan dy biLang sama orang di Luar cermin:
"Lo itu sendirian."

it's not an insuLt. it was never meant to be an insuLt.

cuma sebuah pemberitahuan dari seorang teman Lama..
kedengerannya seperti
"ini idup eLo. bukan idup kaLian. bukan mereka."
"eLo itu subjek individu, bukan pruraL."
"eLo bertanggung jawab atas idup u sendiri.. gk ada orang Lain yg akan peduLi."
"gak mo tau sesengsara apa idup u, dunia tetep muter n waktu tetep bjaLan."
"apa u akan kaLah dengan keadaan ini? jangan maLu2in gw."
"karna gak mo tau u menghiLang pun saat ini, suatu saat nanti u tetap akan diLupakan"

jadi pergiLah orang ini, dengan sisa2 harapan yg dy punya,
ke tempat yg seLaLu tenang di siang hari: gereja.

dy datang ke situ bukan untuk ngomeL,
bukan untuk protes ato nanya "kenapa gw diciptakan?"
tapi untuk datang meLihat sosok yg tergantung di sana.
dan biLang..

"gue di sini, bukan untuk protes karna gw udah dihidupkan.
gw idup aja gw gak tau mau ngapain dan apa artinya.
tapi U di atas sana, U mati buat gw.
buat apa?
emangnya gw sebegitu berharganya?
kaLo gitu gini. gw gak mau idup gw Lagi.
gw bosen dan gw kesepian.
idup ini, buat U. terserah U mo ngapaen pake idup ini."

since then, orang ini beLajar untuk idup secara indipiduaL.
berkaLi2 gagaL.. sampe orang ini nyampe di umur ke 17.
seorang teman yang baik dan mendukung, pergi dari dy.
seorang pacar paLing akhir yg paLing dipercaya, pergi juga dari dy.

tapi saat itu dy sudah cukup banyak beLajar,
bahwa semua permasaLahan, pada akhirnya HARUS seLesai.
dan gak mo tau apa masaLahnya,
semua kekecewaan, rasa marah, dan sedih, HARUS berakhir.

karna dengan begituLah baru dy bisa hidup.

Jadi begitu dy menginjak tahun ke-18 daLam idupnya,
dy memutuskan ini untuk jadi tahun pencarian dirinya.
untuk Lebih mengenaL Lagi sebenernya apa sih yang dy mau.
apa yg dy suka, dan apa yg bikin dy seneng.
dy udah ngasih idupnya untuk Tuhan, dan Tuhan ngasih dy kesempatan,
untuk beLajar caranya menikmati berkat.

setiap tikungan, dy meLihat masaLah idup.
semua masaLah itu sekarang jadi bahan dy untuk beLajar.
bukan untuk disesaLi ato ditangisin,
sekarang dy beLajar kaLo semua masaLah ini harus dy seLesaikan,
cepat atau Lambat.

dy gak mau dibebani.. dy hidup untuk dirinya sendiri sekarang..
untuk Orang yg ada di daLam dy sekarang.

karna dy muLai tau, bahwa Orang yg menciptakan dy,
yg menciptakan semua haL Lainnya,
pastinya seneng kaLo dy pun menikmati ciptaanNYA..

dengan menjadi miracLes untuk orang2 yg kesusahan dengan hidupnya,
sedangkan dy sendiri terus mencari miracLes itu sampai ke sumbernya..

sekarang, orang itu menuLis tentang hidupnya..
betapa duLu ia membenci hidupnya yg penuh kesendirian..
tapi sekarang dy menikmati hidupnya yg sendiri ini.

karna dy memang sendirian. dy memang seorang individu. bukan pruraL.
dy nggak mau terbebani dengan orang Lain,
dy beLajar utk hanya membebani dirinya dgn masaLah2 yg pantas untuk dipikirkan.
dy ingin menjaLani hidupnya tanpa memikirkan pemikiran orang Lain..

kadang dy merasa ada yg saLah dengan itu..
tapi sekarang dy mencintai hidupnya.
dan nggak banyak orang bisa mencintai hidup
seperti dy mencintai hidupnya.

gk banyak orang bisa mengambiL keputusan,
tanpa ngeLibatin orang Lain.
tapi dy beLajar untuk menjadi seperti itu..
karna di situLah dy menemukan kesenangannya.

dan dy hidup untuk Tuhannya.
di tengah itu semua, Tuhannya memberi dy hidup.

Tuhannya membiarkan dy hidup dengan penuh miracLes.
kembaLi menjadi anak keciL yg penuh takjub meLihat haL2 baru..
daLam Tuhan, dy bertumbuh.

sekarang hidupnya bukan miLik dy Lagi.
tapi PemiLik sah nya sekarang mengijinkan dy untuk tetap menikmati hidup.

sambiL meLihat banyak orang Lain, yg juga membuang hidup mereka,
di tempat yang saLah. orang2 menyia2kan hidup dengan warnet,
rokok, obat, pacar, dan2, main, dan macam2..
tapi dy, yang hidup karna rahmat,
dy bersyukur, duLu mengambiL keputusan tepat:
membuang hidupnya di tempat yang benar.

dari dy, yg merasa hidupnya berharga,
untuk mereka, yg ingin merasa berharga.

- RedZz -

Tidak ada komentar: